Rabu, 05 April 2017

WARNA DAN KUALITAS BUNYI

WARNA DAN KUALITAS BUNYI

Warna Suara = Timbre

Warna suara, warna suara dapat dibedakan dengan ragam alat dan bahan pembuatannya; warna suara trumpet dengan klarinet berbeda walaupun memainkan nada yang sama.
Seperti halnya instrumen atau alat musik buatan manusia, vocal juga memiliki timbre/warna suara yang berbeda-beda. Misalnya ada dua orang A dan B yang sama-sama berjenis suara baritone; tetapi si A baritone-nya berwarna tipis sedangkan si B baritonenya berwarna tebal. Jika keduanya membunyikan nada yang sama, hasilnya akan terdengar berbeda. Dari sisi inilah kita ketahui bahwa setiap manusia memiliki karakter suara yang berbeda, Karena:

1) meskipun membunyikan nada yang sama tetapi warna suaranya terdengar berbeda,
2) meskipun jenis suaranya sama tetapi warna suaranya terdengar berbeda.
Beberapa orang bertanya “suara tipis” itu pasti lebih tinggi dari “suara tebal” kan? Belum tentu man!
Suara yang tipis tidak selalu lebih tinggi daripada suara yang tebal karena timbre/warna suara tidak selalu mempengaruhi jenis suara maupun jangkauan suara. Saya yakin beberapa dari kita tidak tahu bahwa ternyata suara Pavarotti yang terdengar tebal itu sebenarnya jauh lebih tinggi dari penyanyi-penyanyi bersuara tipis yang sering kita kira tinggi.

Ada pula orang yang senang berkata “suara berkarakter itu yang seperti ini!”
Walaupun tidak seratus persen salah berkata demikian, tetapi istilah seperti ini sering menjebak beberapa orang yang baru belajar nyanyi. Sehingga ia kemudian mencari jati diri dengan berusaha meniru suara penyanyi pujaannya.
Hal “meniru” seperti itu sebenarnya sangat tidak perlu, karena setiap manusia memiliki karakter suara sendiri; yang perlu kita lakukan adalah terus menggali suara kita sampai karakter tersebut muncul. Jika telah bertahun-tahun menggali tetapi tidak menemukan hasil, maka anda memerlukan guru nyanyi untuk membimbing.
Timbre adalah kualitas atau warna bunyi. Timbre sangat dipengaruhi oleh cara bergetarnya suatu sumber bunyi. Timbre terjadi karena banyaknya nada tambahan dan kuat nada atas yang menyertai nada dasarnya. Misalnya seorang pria dan seorang wanita menyanyikan sebuah nada secara bersamaan, maka akan dapat kita bedakan, walaupun keduanya bernyanyi denga frekuensi sama. Hal ini karena alat-alat yang beresonasi dari leher / tenggorokan keduanya tidak sama. Perbedaan itulah yang menyebabkan timbre atau warna bunyi. 
Pada alat-alat music pun terdapat warna bunyi. Nada C pada gitar akan terdengar berbeda dengan nada C pada biola, berbeda pula dengan nada C pada piano, walaupun frekuensinya sama.
Timbre adalah warna suara. Misalnya suara terompet dengan nada a, beda dengan suara piano pada nada a yang sama, dan berbeda juga dengan suara seruling dalam nada a yang sama.
Perbedaan warna suara itulah yang disebut timbre.
       Timbre instrumental dapat diperoleh dari berbagai macam alat. Ada tiga warna musik yang bersumber dari tiga macam alat:
1. alat musik dawai (senar)
   alat ini terdiri dari:
   dawai yang dipetik(gitar,harpa, kecapi, dan lain-lain)
2. alat musik tiup
    alat ini terdiri dari:
   alat tiup dari logam, seperti terompet, trombon, tuba, horn, dan lain-lain
3. alat musik pukul (perkusi)
    alat ini terdiri dari dua macam, yaitu:
    yang bernada, seperti gamelan, taganing, timpani yang tidak bernada, seperti drum, tambur, rebana, dan lain-lain.
Kualitas Bunyi
Karakter bunyi yang khas disebut kualitas bunyi . kualitas bunyi seringdisebut timbre atau warna bunyi . kualitas bunyi inilah yang membedakanbunyi yg dikeluarkan oleh berbagai jenis alat musik . kualitas bunyibergantung pada nada atas dan nada dasar

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar