Senin, 10 April 2017

PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA CEMBUNG

PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA CEMBUNG

Lensa cembung bersifat membiaskan cahaya. Lensa cembung memiliki ciri bagian tengah lebih tebal daripada bagian tepi. Sinar-sinar cahaya yang datang sejajar sumbu lensa dibiaskan menuju titik fokus. Sinar-sinar itu membentuk bayangan nyata yang dapat diproyeksikan pada layar dan bernilai positif.


Pembiasan pada lensa cembung
Jenis Lensa
Lensa cembung bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen). Besar pembiasan cahaya pada suatu lensa bergantung pada indeks bias bahan lensa dan lengkung permukaan lensa, sedangkan indeks bias bergantung pada cepat rambat cahaya dalam bahan lensa tersebut. Lensa cembung tebal akan membiaskan cahaya lebih besar daripada lensa cembung tipis. Panjang fokus lensa cembung tebal lebih pendek daripada panjang lensa cembung tipis.
Pembiasaan pada lensa cembung tebal dan lensa cembung tipis
Pembiasaan pada lensa cembung tebal dan lensa cembung tipis
Sinar istimewa ini sangat penting sebagai dasar melukis pembentukan bayangan pada lensa cembung. Adapun sinar-sinar istimewa pada lensa cembung adalah sebagai berikut ditunjukkan:
1)     Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus (F1) di belakang lensa.
2)     Sinar datang menuju titik fokus di depan lensa (F2) akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
3)     Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O) diteruskan, tidak dibiaskan.
Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung
Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung
Lensa cembung dapat menghasilkan banyak jenis bayangan, baik yang nyata maupun maya, tegak, terbalik, diperbesar atau diperkecil. Jenis bayangan yang dibentuk bergantung pada posisi benda dan panjang fokus lensa. Berikut adalah pembentukan bayangan pada lensa cembung untuk berbagai posisi benda.
a)      Jarak benda lebih besar 2F2
Jarak benda lebih besar 2F2, dengan menggunakan sinar istimewa lensa cembung yaitu nomor 1 dan nomor 3, diperoleh bayangan yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil, dan letak bayangannya di antara F1 dan 2F1.
Bayangan lensa cembung dengan jarak benda lebih besar 2F2
Bayangan lensa cembung dengan jarak benda lebih besar 2F2
b)     Benda diletakkan di antara 2F2 dan F2
Benda diletakkan di antara 2F2 dan F2. Dengan menggunakan sinar istimewa lensa cembung yaitu nomor 1 dan nomor 3, diperoleh bayangan yang bersifat nyata, terbalik, diperbesar, dan letak bayangannya di luar 2F1.
Bayangan lensa cembung dengan jarak benda lebih besar 2F2 
Bayangan lensa cembung dengan benda di antara 2F2 dan F2
c)      Benda diletakkan di titik F2
Benda diletakkan di F2 objek. Dengan menggunakan sinar istimewa lensa cembung yaitu nomor 1dan nomor 3, diperoleh bayangan yang bersifat maya di tak hingga.
Bayangan lensa cembung dengan benda di titik F2
Bayangan lensa cembung dengan benda di titik F2
d)     Benda diletakkan di antara F2 objek dan pusat lensa
Benda diletakkan di antara F2 dan pusat lensa. Dengan menggunakan sinar istimewa lensa cembung yaitu nomor 1 dan nomor 3, diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak, diperbesar, dan terletak di depan lensa.
Bayangan lensa cembung dengan benda di antara F2 dan pusat lensa
Bayangan lensa cembung dengan benda di antara F2 dan pusat lensa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar