CUCI DARAH
PENGERTIAN
Hemodialisis yaitu tindakan medis yang dilakukan untuk membersihkan racun di dalam tubuh manusia yang dikarenakan penyebabnya adalah ginjal sudah tidak dapat berfungsi lagi untuk membuang sisa-sisa metabolisme didalam tubuh. Cuci darah akan dilakukan jika pasien dengan menderita penyakit ginjal yang sudah kronik atau penyakit ginjal yang lainnya tentunya dalam keadaan akut. Kondisi penyakit ginjal kronik jika rusaknya ginjal sipasien sudah berlangsung sekitar 3 bulan lebih. Sedangkan untk kondisi penyakit ginjal akut yaitu turunnya fungsi dari ginjal mendadak turun walaupun sebelumnya keadaan ginjal baik-baik saja. Nah pada penderita penyakit ginjal akut ini jika penyebabnya sudah diketahui dan diberikan terapi obat ginjal akut dan si pasien ginjalnya bisa diobati maka fungsi ginjal akan baik kembali dan tentunya ini tidak memerlukan perawatan cuci darah lagi.
PENYEBAB CUCI DARAH
Fungsi ginjal yang utama adalah menyaring darah kotor atau darah yang sudah tercampur oleh sisa metabolisme tubuh. Hasil dari saringan tadi dikeluarkan melalui urine atau air seni. Sedangkan darah yang sudah bersih setelah disaring tadi dikembalikan ke tubuh. Bila ginjal tadi rusak, otomatis sisa metabolisme dan air tidak dapat dikeluarkan dari tubuh dan bila mencapai kadar tertentu sisa metabolisme itu dapat meracuni tubuh sampai mengakibatkan kerusakan jaringan yang akhirnya dapat menimbulkan kematian. Jadi kalau sudah mengalami gagal ginjal atau ginjalnya rusak diperlukan proses Cuci darah.Ada dua macam cuci darah, yaitu hemodialisis dan dialisis peritoneal. Prinsipnya, pada proses dialisis, darah akan dialirkan ke luar tubuh dan disaring. Kemudian darah yang telah disaring dialirkan kembali ke dalam tubuh. Pada hemodialisis, proses penyaringan dilakukan oleh suatu mesin dialisis yang disebut dengan membran dialisis. Jenis dialisis ini yang banyak dilakukan di Indonesia. Sedangkan pada dialisis peritoneal, jaringan tubuh pasien sendiri bagian abdomen (perut) yang digunakan sebagai penyaring. Biasanya dialisis dilakukan 2-3 kali seminggu selama masing-masing 4-5 jam tiap kali proses.
PROSES CUCI DARAH
Pada cuci darah ini fungsi ginjal digantikan oleh mesin, darah yang berasal dari pembuluh darah dimasukkan ke dalam selang kecil yang terhubung dengan mesin tadi atau disebut Dializer. Didalam Dializer ini darah akan mengalami penyaringan yang dilakukan oleh membran, sampah hasil saringan ini akan dicampur dengan larutan yang disebut dialisat, dan dibuang untuk selanjutnya diganti dengan cairan dialisat yang baru. Kemudian darah yang sudah disaring dan bersih dimasukkan ke dalam tubuh kembali. Meskipun proses ini mempunyai fungsi seperti ginjal tetapi hanya bisa menggantikan fungsi ginjal normal sebesar 10 % saja.
PEMBAGIAN CUCI DARAH BERDASARKAN PENYAKIT GINJALUntuk gagal ginjal akut, biasanya dilakukan cuci darah sambil menunggu perbaikan fungsi ginjalnya, sedangkan untuk gagal ginjal kronik, harus dilakukan terus menerus, biasanya 3 kali seminggu dan setiap kali proses berlangsung sekitar 3-5 jam.
EFEK SAMPING CUCI DARAH
Efek samping yang cukup banyak seperti:
Tekanan darah rendah
Pembekuan darah
Infeksi
Sakit kepala
Mual
Muntah
Anemia
Kram otot
Detak jantung tidak teratur
ALTERNATIF LAIN GAGAL GINJAL
Alternatif lain bagi penderita gagal ginjal kronik adalah melakukan cangkok ginjal apabila tidak ingin melakukan cuci darah terus menerus, tetapi proses pencangkokan ginjal ini sangat rumit sekali dan yang pasti memakan biaya yang besar sekali.
Tujuan dilakukannya cuci darah atau hemodialisa
- Menggantikan fungsi ginjal dalam fungsi ekskresi, yaitu membuang sisa-sisa metabolisme dalam tubuh, seperti ureum, kreatinin, dan sisa metabolisme yang lain.
- Menggantikan fungsi ginjal dalam mengeluarkan cairan tubuh yang seharusnya dikeluarkan sebagai urin saat ginjal sehat.
- Meningkatkan kualitas hidup pasien yang menderita penurunan fungsi ginjal.
- Menggantikan fungsi ginjal sambil menunggu program pengobatan yang lain.
Cuci darah dilakukan jika gagal ginjal menyebabkan:
- Kelainan fungsi otak (ensefalopati uremik)
- Perikarditis (Peradangan kantong jantung)
- Asidosis (peningkatan keasaman darah) yang tidak memberikan respon terhadap pengobata lainnya.
- Gagal Jantung
- Hiperkalemia (kadar kalium yang sangat tinggi dalam darah)
- Kram otot: Kram otot seringkali terjadi pada ultrafiltrasi (penarikan cairan) yang cepat dengan volume yang tinggi.
- Tekanan darah rendah (hipotensi): Terjadinya hipotensi dimungkinkan karena pemakaian dialisat asetat, rendahnya dialisat natrium, penyakit jantung aterosklerotik, neuropati otonomik, dan terlalu banyak cairan yang dibuang.
- Reaksi anafilaksis yg berakibat fatal (anafilaksis): biasanya terjadi karena tekanan darah yang rendah.
- Gangguan irama jantung: penyebab dari gangguan ritme jantung yaitu kadar kalium & zat lainnya yg abnormal dalam darah.
- Perdarahan: Uremia menyebabkan ganguan fungsi trombosit. Fungsi trombosit dapat dinilai dengan mengukur waktu perdarahan. Penggunaan heparin selama hemodialisa juga merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan.
- Pembekuan darah: Pembekuan darah bisa disebabkan karena dosis pemberian heparin yang tidak sesuai ataupun kecepatan putaran darah yang lambat.
- Gangguan pencernaan: penderita yang melakukan cuci darah gangguan pencernaan yang sering terjadi adalah mual dan muntah yang disebabkan karena hipoglikemia. Gangguan pencernaan sering disertai dengan sakit kepala.
Sumber :
https://drozindonesiatranstv.blogspot.co.id/2015/02/cuci-darah-atau-hemodialisis.html
http://tipskesehatanlengkap.com/artikel-cuci-darah-hemodialisis
http://anggiangelinaputri.blogspot.co.id/2014/01/artikel-cuci-darah.html
http://haigashai.blogspot.co.id/2015/10/artikel-cuci-darah.html
Sumber :
https://www.youtube.com/watch?v=HmgNNyZ-Sd0
https://www.youtube.com/watch?v=K2sS6xnjFL0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar